Bahasa intelek vicky mantan zaskia gothik


INI ASLI BAHASA TINGKAT TINGGI versi Vicky P. °~=))••°wk.wk.wk°••=))~°

tetap. diusiaku saat ini ya..
TWENTY NINE MY AGE ya, tapi
aku masih tetap merindukan
apresiasi karena BASICLY ya aku
seneng, seneng musik gitu
walaupun KONTROVERSI HATI
aku menunjukan kepada
KONSPIRACY KEMAKMURAN yang
kita pilih ya..
Gak, kita belajar ya, apa ya..
HARMONISISASI dari hal terkecil
sampai terbesar. Aku pikir kita
tidak boleh ego terhadap satu
kepentingan dan KUDETA apa
yang kita menjadi keinginan.
Dengan adanya hubungan ini
bukan mempertakut , bukan
mempersuram STATUSISASI
kemakmuran keluarga dia gitu,
tapi menjadi CONFIDENT, tapi
kita harus mensiasati kecerdasan
itu untuk LABIL EKONOMI kita
tetap lebih baik dan aku sangat
bangga.

100 DOSA YANG DIREMEHKAN WANITA

  1. Syirik kepada Allah
  2. Riya & Sum'ah
  3. Bersumpah Dengan Selain Nama Allah
  4. Berlepas Diri dari Islam
  5. Mendatangi Tukang Sihir atau Dukun
  6. Menggantungkan Jimat
  7. Tathoyyur & Tasya'um
  8. Memberikan Kecintaan kepada Non Muslim
  9. Membenci Hukum-Hukum yang Diturunkan Allah & Menghujatnya
  10. Mencela Takdir & Tidak Ridho terhadap Ketentuan Allah
  11. Meninggalkan Kitabullah & Berpaling Darinya
  12. Enggan Membayar Zakat
  13. Tidak Segera Menunaikan Haji Meskipun Mampu
  14. Seorang Wanita Berpuasa Sunnah Tanpa Seizin Suaminya, padahal Sang Suami Ada DI sisinya
  15. Meremehkan Dalam Urusan Thoharoh
  16. Menggunakn Sesuatu Yang Bisa Menghalangi Sampainya Air ke Anggota Tubuh disaat Berwudhu & Mandi
  17. Tidak Menyempurnakan Wudhu
  18. Tidak Mandi Junub Ketika Mendapatkan Air Mani Ketika Bermimpi
  19. Meninggalkan Shalat
  20. Tidur ketika Waktu Shalat & Menunda-nunda Pelaksanaannya Tanpa Ada Udzur
  21. Tidak Tumakninah Ketika Mengerjakan Shalat
  22. Tidak Mengerjakan Shalat & Puasa Ketika Sedang Istihadhoh
  23. Sumpah Palsu
  24. Tidak Ridho Dengan Sumpah
  25. Sering Bernadzar Tetapi Tidak Memenuhinya
  26. Berperangai Buruk Kepada Suami
  27. Meminta Talak Tanpa Ada Suatu Alasan
  28. Berusaha Agar Madunya Diceraikan Suaminya
  29. Enggan Ketika Diajak Berhubungan Intim
  30. Mempersilahkan Sang Suami Menyetubuhi Duburnya
  31. Membolehkan Suami Menyetubuhi Ketika Haid
  32. Menyebarkan Rahasia Suami Istri
  33. Melarang Suami Mempunyai Anak Tanpa Ada Suatu Udzur
  34. Berjanji Untuk Tidak Menikah Lagi Setelah Kematian Suaminya
  35. Menghancurkan Hubungan baik Istri Dan Suaminya
  36. Membelanjakan Harta Sang Suami Tanpa Seizin & Keridhoan Darinya Jika Sang Istri Tersebut Bukan Orang Yang Pandai
  37. Membenci Anak Wanita
  38. Tidak Adil Dalam Memperlakukan Anak-anaknya
  39. Tidak Mau Menyusui Anaknya Tanoa Ada Suatu Alasan
  40. Berusaha Memisahkan Anak-anak Denagn Ibu Kandung Mereka Ketika Ia Menikah Dengan Bapaknya
  41. Tidak Bersungguh Dalam Mendidik Anak
  42. Menyiksa Orang Yang Berada di Bawah Kekuasaannya
  43. Berbuat Zholim Kepada Pembantu & Membebaninya Dengan Sesuatu Yang Tidak Dimampuinya Serta Menghalanginya Mendapatkan Haknya
  44. Berduaan Dengan Lelaki Yang Bukan Mahromnya
  45. Bersolek & Memamerkan Kecantikan
  46. Membuka Aurat di Hadapan Orang Lain Meskipum di Hadapan Wanita
  47. Melepas Baju Bukan di Rumah Suaminya
  48. Menghabiskan Waktu Untuk Memburu Model Pakaian Terbaru
  49. Meniru-niru Para Wanita Kafir atau Fasik
  50. Memakai Pakaian Popularitas
  51. Berhias Dengan Sesuatu Yang Diharamkan Allah, seperti Gambar Porno & Gambar Makhluk Bernyawa
  52. Memakai Wangi-wangian Ketika Keluar Rumah
  53. Bergaya Seperti Lelaki & Meniru-niru Kaum Lelaki
  54. Menyemir Rambut Dengan Warna Hitam
  55. Mencabut Uban
  56. Menyambung Rambut
  57. Mencabut Bulu Alis
  58. Memanjangkan Kuku
  59. Menato
  60. Makan & Minum Dengan Menggunakan Bejana Dari Emas & Perak
  61. Berkeluh-kesah Ketika Ditimpa Musibah
  62. Berkabung Lebih Dari 3 Hari Kecuali Terhadap Suami
  63. Mencari Dunia Dengan Dien
  64. Bermuamalah Dengan Riba
  65. Bakhil Terhadap Harta
  66. Berlaku Tabdzir (Boros) & Isrof (Berlebih-lebihan)
  67. Berfatwa Tanpa Berdasarkan Ilmu
  68. Melaknat
  69. Menuduh Perempuan Baik-Baik Berbuat Zina
  70. Ghibah
  71. Namimah
  72. Mengolok-olok
  73. Banyak Bicara Yang Tidak Ada Manfaatnya
  74. Lemah lembut & Merendahkan Suara Ketika Berbicara Dengan Lelaki Asing
  75. Merasa Cukup Dengan Sesuatu Yang Belum Diberikan Kepadanya
  76. Berdusta
  77. Tidak Mau Beramar Makruf Nahi Munkar & Memberi Nasihat
  78. Memiliki 2 Wajah & 2 Lisan
  79. Ucapannya Tidak Sesuai Dengan Perbuatannya
  80. Berdusta Dengan Mimpi
  81. Mencela & Mencaci-maki
  82. Berkata Kotor & Keji
  83. Durhak Kepada Kedua Orang Tua
  84. Memutus Tali Silaturahmi
  85. Menyakiti Tetangga Dengan Lisan
  86. Menyombongkan Diri Terhadap Manusia
  87. Dengki
  88. Pandangan Mata Yang Mencelakakan ('Ain)
  89. Sangat Cinta (Al-I'jab)
  90. Lesbian (Hubungan Suksual Dengan Sesama Perempuan
  91. Zina
  92. Berjabat Tangan Dengan Kaum Laki-Laki
  93. Melihat Hal-Hal Yang Diharamkan
  94. Mendengarkan Musik
  95. Bepergian Tanpa Disertai Mahrom
  96. Berteman Dengan Orang Yang Berakhlak Buruk
  97. Menghadiri Tempet-Tempat Kemaksiatan
  98. Menghisap Hal-Hal Yang Diharamkan
  99. Mendiamkan Kerabat Muslim atau Muslimah
  100. Lalai Dari Tujuan Penciptaan Manusia

Belajar Ilmu Tebu


Tebu (bahasa inggris: sugar cane) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanam
an sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatera. Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesinpress) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air.

Itu sekilas info yang bisa didapat dari wikipedia tentang pohon Tebu. Ada beberapa pelajaran tentang ketawadhu’an yang dapat kita ambil hikmahnya dari pohon tebu.

1) Pohon tebu memilih tumbuh dan berkembang di alam yang keprihatinannya mendalam.

2) Pohon tebu tidak pernah berharap hidup dengan bergelimangan kemewahan fasilitas

3) Pohon tebu menyederhanakan penampilan fisiknya, namun ia berjuang keras untuk bermanfaat dan dirindukan orang. Begitu pula dengan orang yang tawadhu’, ia memiliki penampilan “biasa” namun menyimpan “sesuatu” yang membuat ia mulia dan dirindukan oleh orang.

4) Pohon tebu teruji menghadapi berbagai ujian yang ia hadapi dalam hidup ini. Jika ada yang memotong batangnya maka ia akan tumbuh lagi. Jika ada yang membakar pohon tebu, maka akan muncul tunas baru. Pun dengan orang yang tawadhu, ia memiliki daya tahan terhadap ujian kehidupan yang dihadapi

5) Tebu mengajari orang yang tawadhu’ untuk kreatif dan inovatif agar bermanfaat untuk orang lain

6) Tebu rela dimanfaatkan orang lain dan siap ditempatkan dimana saja setelah ia dimanfaatkan. Andai kita ingin belajar tawadhu’, bergurulah kepada pohon tebu. Dia rela dirinya “diperas”, namun dia tulus meneteskan satu per satu saripati hasil perjuangannya selama ini, setelah itu ia tidak peduli dimana ia akan ditempatkan, bahkan seringkali ia dibuang ke tempat sampah. Namun jika orang bertanya,”Gula berasal dari apa?” semua orang akan serempak menjawab,”Tebu!” Itulah buah ketawadhu’an, iaTak Kenal Henti memberi manfaat untuk orang lain.

“Sosok tebu adalah buah yang matang perencanaan, lewat tahapan-tahapan yang dirancang secara nyata dan pasti. Tiap tahapan dalam ruas-ruas tebu akan mematangkan tahapan selanjutnya. (Yang paling mans dari batang tebu itu yang paling bawah)

Maka, mari belajar tawadhu’ dari tebu..

TEKS SHOLAWAT AL MADAD HABIB SYEKH AA



Reff#1 
al-Madad, al-Madad, 
al-Madad! Ya Rasul Allah! 
al-Madad, al-Madad, 
al-Madad! Ya Habib Allah! 
════════════ 
Robbi faj’al mujtama’nâ 
Ghôyatuh khusnul khitâmi 
Wa’thinâ mâ qod sa-alnâ 
Min ‘athôyâ kal jisâm 
(back to #1) 
════════════ 
Wakrimil arwaha minnâ 
Billiqô khoiril anâm 
Wablighil mukhtâro ‘annâ 
Min sholâtin wa salâm 
(back to #1) 
════════════ 
Reff#2 
Madad, Madad, Madad 2x 
Madad! Ya Rasul Allah! 
Madad, Madad, Madad 2x 
Madad! Ya Habib Allah! 
════════════ 
Sidi Sahiba al-hadra 
'akrima minka bi nazra 
Sidi ya aba az-Zahra 
wa al-Qasim wa 'Abdi-Llah 
(back to #2) 
════════════ 
Sidi Anta al-habib 
bi zikrik qalbi yatib 
Sidi hasha yakhib 
man laza bi Rasul'Llah 
(back to #2) 
════════════ 
Sidi Anta al-Mukhtar 
bi-majik tujla l-qadar 
Sidi ajirna min 'n-nar 
bi jahik ya Rasul Allah 
(back to #2) 
════════════ 
Ya Rabbi bihim wabi 
aalihim, 
'Ajjil binnashri wa bil 
faraji...3x

VALENTINE DAY

http://cholid-hidayat.blogspot.com/2013/02/blog-post.html
Add caption

VALENTINE DAY itu apa si???

yang ane tau cowo ngasih cewe coklat atau sebaliknya, Bagi yang muslim saran ane kalau ngasih coklat di niati sodakoh, jngan di niati yang lain(^ _ ^) /~~

#oke???

Habib Syekh Syi'iran NU

Untuk Download Video silahkan Kunjungi di Youtube dan buat Mp3 bisa download di Habib Syekh Syi'iran NU


Lirik Syi'iran NU sebagai berikut:

SHOLAATULLOH SALAMULLOH 'ALAA THOHA ROSULILLAH
SHOLAATULLOH SALAMULLOH 'ALAA YAASIIN HABIBILLAH

1. (Koor)
Tahun 26 Lahire NU ...
Ijo ijo Benderane NU ...
Gambar Jagad Simbule NU ...
Bintang songo Lambange NU ...

2.(Koor)
Suriyah Ulama'e NU ...
Tanfidziyah pelaksana NU ...
GP Anshor pemuda NU ...
Fatayat Pemudi NU ...

3.(Koor)
Nganggo Usholli Sholate NU ...
Adzan pindo Jum'atane NU ...
Nganggo qunut subuhe NU ...
Dzikir bareng amalane NU ...

4.(Koor)
Tahlilan hadiahe NU ...
Manaqiban washilahe NU ...
wiridan rutinane NU ...
Maulidan sholawatane NU ..

Sholawat munjiyat

Menurut imam Dainuri, sholawatmunjiyatini sangat baik bila diamalkan secara sungguh-sungguh apabila seseorang sedang mengalami kesulitan. Seperti terancam bahaya alam berupa kekeringan, kelaparan, penyakit menular, serta apabila mempunyai keinginan atau cita-cita yang hendak dicapai...... hendaklah membaca Sholawat Munjiyat ini sebanyak mungkin pada setiap selesai mengerjakan sholat fardlu 5 waktu.

Sedangkan menurut Imam jazuli dan Syeikh Al-Buni mengatakan, apabila seseorang membiasakan diri membaca shalawat ini sebanyak 1000 kali pada waktu tengah malam, Insya Allah segala macam hajatnya akan terpenuhi, baik hajat di dunia maupun hajat diakherat kelak.

Berikut adalah bacaan sholawat munjiyat 

ﺍﻠﻠﻬﻡ ﺼﻞﻋﻟﻰ ﺴﻴﺪ ﻧﺎﻣﺤﻣﺪ٬ ﺼﻼﺓ ﺘﻨﺠﻴﻧﺎ ﺒﻬﺎ ﻤﻥ ﺠﻤﻴﻊ ﺍﻷﻫﻮﺍﻞ ﻮﺍﻻﻓﺎﺖ٬ ﻮﺘﻘﻀﻰ ﻠﻨﺎ ﺒﻬﺎ ﻤﻥ ﺠﻤﻴﻊﺍﻠﺤﺎﺠﺎﺖ٬ ﻮﺘﻄﻬﺭﻨﺎﺒﻬﺎ ﻤﻥ ﺠﻤﻴﻊ ﺍﻠﺴﻴﺌﺎﺖ٬ ﻮﺘﺭﻔﻌﻧﺎ ﺒﻬﺎﻋﻧﺪ ﻚﺍﻋﻠﻰﺍﻠﺪ ﺮﺟﺎﺖ٬ ﻮﺘﺒﻠﻐﻧﺎ ﺒﻬﺎ ﺍﻘﺼﻰ ﺍﻠﻐﺎﻴﺎﺕ٬ ﻤﻥ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻠﺨﻴﺮﺍﺕ ﻔﻰﺍﻠﺤﻴﺎﺓ ﻮﺒﻌﺪ ﺍﻠﻤﻤﺎ ﺕ

versi Indonesianya :

“ Allohumma sholli ‘ala syaiyida muhammad
wa’ala ali syaiyidina muhammad
sholatan tunjina biha min jami’il ahwali wal afat
wataqdilana biha jami’il hajat
watutohhiruna biha min jami’is syai yiat
watarfa’una biha a’lad darojat
watuballi ghuna biha aqshol ghoyat
min jami’il khoiroti fil hayati waba’dal mamat”

artinya :

Wahai Tuhanku, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw dan keluarganya. Semoga dengan itu Engkau selamatkan kami dari segala macam bencana dan musibah, Engkau tunaikan segala hajat kami, Engkau hindarkan kami dari segala kejahatan, Engkau tingkatkan derajat kami, dan engkau sampaikan tujuan kami baik dalam hidup kami atau sesudah mati kami”.

Nampak tidak ada sedikitpun dari doa ini yang aneh. Tapi bagi golongan faham tertentu, doa ini sdh dianggap pintu murtad. Alasannya Aneh bin ajaib, yakni dianggap bahwa Nabi Muhammad dianggap sebagai Tuhan yang melepaskan orang dari marabahaya.

Bagi yang tidak pernah belajar nahwu (grammar) tentu akan ketakutan dituduh syirik begitu. Apalagi yang menuduh berpenampilan “sangat Islami” dengan jenggot beberapa lembar dan dahi yang hitam. Tidak heran bagi awam akan langsung ketakutan.

Padahal telah jelas di kalimat tersebut,

bahwa kata “tunjiina biha min jamiil ahwal” itu memiliki fiil “tunjiina” dan jar-majrur “biha”. “Tunjina” itu dari kata kerja yunjii (menyelamatkan) yang ber-fail (subject) Anta (Engkau), yg tak lain adalah Allah (yg disebut di “Allahumma” tadi).

Sedangkan “biha” adalah kata depan bi (dengan) ditambah ha (kata ganti muannats untuk kata shalawat yang sudah jelas muannats). Jadi maknanya adalah “dengan berkah dari membaca shalawat itu, semoga Engkau, Ya Allah, menyelamatkan kami dari marabahaya”.

Nah, dari analisa grammar ini, jelaslah bahwa pelaku (subject) dari “menyelamatkan” itu jelaslah kata “Engkau” (Allah SWT). Untuk itu tidak ada sedikitpun kemurtadan di sana. Justru dengan memohonnya langsung kepada Allah SWT dg diiringi bacaan shalawat itu, akan membuat doa jadi di-ijabahi oleh Allah SWT. Insya Allah dengan analisa ini, seorang muslim tidak akan mudah lagi dipermainkan oleh sekte radikal tersebut.

“Sarana dan tujuan” atau “wasilah dan ghayah”, seringkali tidak bisa dipahami dengan mudah oleh sekte radikal. Entah virus apa yang bercokol di hatinya hingga sedemikian kerasnya tidak mau menerima nasihat. Padahal telah mafhum, bahwa bila orang sakit pergi ke dokter itu, maka yang menyembuhkan adalah Allah SWT dan bukan dokter. Di sana dokter hanya sbg wasilah dan bukan ghoyah. Orang minum mixagrip kemudian flunya sembuh, maka bukanlah mixagrip yang menyembuhkannya, melainkan Allah SWT, dengan memakai perantara (wasilah) mixagrip. Demikian pula dengan shalawat yang menjadi wasilah atas terkabulnya doa oleh Dzat yang kita tuju yakni Allah SWT.

Untuk itu, mari kesampingkan segala ocehan sekte radikal tersebut, tidak usah dibuka websitenya yang penuh racun itu, agar kita semua, ummat Islam selamat di dunia hingga akhirat kelak. Amin ya rabbal aalamiin. Mari perbanyak membaca shalawat dan salam kepada Baginda Rasulullah SAW.

Wassalam.

Arabic BlackBerry™ AutoText Collections


Enjoy This Awesome Autotext..
Then How To Use and Save ,Just see My Previous Posting for other Autotext before

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ(Assalamu ‘alaikum Wr. Wb )وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ(Wa ‘alaikum salam Wr. Wb )وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ(Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb )اَهْلاًوَسَهْلاً (ahlan wa sahlan)اَللّهُ اَكْبَرُ (Allahu Akbar)اَلْحَمْدُلِلّهِ (Alhamdulillah)اَللّهُ (Allah)آمِّينَ (amin)اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ (Astaghfirullah)بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ (Bismillahirrahmanirrahim)بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ(Do’a untuk Pengantin)حَلاَلً (halal)حَرَمً (haram)اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ(innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun)اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ (insya Allah)جَزَاكَ اللّهُ (jazakallah)جَزَاكِ اللّهُ (jazakillah)جَزَاكُمُ اللّهُ (jazakumullah)لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ(laa haula wa laa quwwata illa billah)لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ (laa ilaaha illallah)مَاشَآءَاللّهُ (masya Allah)سُبْحَانَ اللّهُ (subhanallah)اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ (lafadz takbiran)تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ(taqabalallahu minna wa minkum)تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ (taqabal ya kariim)وَ اِيَّكُمْ (wa iyyakum)أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ(penutup ceramah)

Doa tidur

بِسْمِكَ اَلَّلهُ مَاَحْيْ وَبِسْمِكَ اَمُتِ

Istighfar.

استغفر الله العظيم

Syahadat..

اشهد ان لا إله إلا الله وأشهد ان محمد رسول الله

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِِ

(bismillahirrahmaanirrahiim)

آمينَ (amien )

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ هُ

(Waalaikum salam Wr Wb)

اَهْلاًوَسَهْلاً (ahlan wa sahlan)

اَللّهُ اَكْبَرُ (Allahu Akbar)

اَلْحَمْدُلِلّهِ (Alhamdulillah)

اَللّهُ (Allah)

اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ (Astaghfirullah)

بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ

(Do’a untuk Pengantin)

حَلاَلً (halal)

حَرَمً (haram)

اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ (insya Allah)

جَزَاكَ اللّهُ (jazakallah)

جَزَاكِ اللّهُ (jazakillah)

جَزَاكُمُ اللّهُ(jazakumullah)

لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ

(laa haula wa laa quwwata illa billah)

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ (laa ilaaha illallah)

مَاشَآءَاللّهُ (masya Allah)

سُبْحَانَ اللّهُ(subhanallah)

اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ (lafadz takbiran)

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ

(taqabalallahu minna wa minkum)

تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ(taqabal ya kariim)

وَ اِيَّكُمْ (wa iyyakum)

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ

(doa penutup ceramah)

أَعُوْذُ بِا للّهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

(Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan syetan yang terkutuk)

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ

(taqabalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, kullu’aamin wa antum bikhair)

Bismillah : بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ‎

Alhamdulillah : اَلْحَمْدُلِلّهِ‎

اَسْتَغْفِرُاَللّهَ (astaghfirullah)

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ هُ

(Wa’alaikumsalam Wr. WB)

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

(Wassalamu’alaikum Wr. WB)

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

(Assalamu’alaikum Wr. WB)

اِنْ شَآ ءَ اللّهُ (insyaallah)

اَلْحَمْدُلِلّه (alhamdulillah)



السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

(Assalamu ‘alaikum Wr. Wb)

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ هُ

(Wa ‘alaikum salam Wr. Wb)

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

(Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb)

اَهْلاًوَسَهْلاً (ahlan wa sahlan)

اَللّهُ اَكْبَرُ (Allahu Akbar)

اَلْحَمْدُلِلّهِ (Alhamdulillah)

اَللّهُ (Allah)

آمِّينَ (amin)

اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ (Astaghfirullah)

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

(Bismillahirrahmani rrahim)

بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ

(Do’a untuk Pengantin)

حَلاَلً (halal)

حَرَمً (haram)

اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ

(innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun)

اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ (insya Allah)

جَزَاكَ اللّهُ (jazakallah)

جَزَاكِ اللّهُ (jazakillah)

جَزَاكُمُ اللّهُ(jazakumullah)

لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ

(laa haula wa laa quwwata illa billah)

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ (laa ilaaha illallah)

مَاشَآءَاللّهُ (masya Allah)

سُبْحَانَ اللّهُ(subhanallah)

اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ(lafadz takbiran)

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ

(taqabalallahu minna wa minkum)

تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ(taqabal ya kariim)

وَ اِيَّكُمْ (wa iyyakum)

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ

(penutup ceramah)

أَعُوْذُ بِا للّهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

(Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan syetan yang terkutuk)

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ

(taqabalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, kullu’aamin wa antum bikhair)

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

اَلْحَمْدُلِلّهِ

اَهْلاًوَسَهْلاً

اَللّهُ اَكْبَرُ

آمِيْنَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ

‎​. اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ

اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْن

لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّه

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ

مَاشَآءَاللّهُ

سُبْحَانَ اللّهُ

اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

(Ayo atuh, kita blajar nulis bahasa arab)

اَيَوْ اَتُوْهْ, قِتَ بلَجَرْ نُوْلِسْ بَهَسَ اَرَابْ

جُذُورُ الكَلِمَةِ

•judzuurul kalimati

Akar kata

سكت – يسكت

•sakata – yaskutu

Diam

بركة

•birkatun

Empang

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ(Assalamu ‘alaikum Wr. Wb )

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ(Wa ‘alaikum salam Wr. Wb )

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ(Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb )

أَعُوْذُ بِا للّهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

(Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan syetan yang terkutuk

اَهْلاًوَسَهْلاً

(selamat datang)

اَللّهُ اَكْبَرُ (Allahu Akbar)

اَلْحَمْدُلِلّهِ (Alhamdulillah)

اَللّهُ (Allah)

آمينَ (amin)

اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ (Astaghfirullah)

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ (Bismillahirrahmani rrahim)

بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ

(Do’a untuk Pengantin)

حَلاَلً (halal)

حَرَمً (haram)

اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ

(innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun)

اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ (insya Allah)

جَزَاكَ اللّهُ خَيْرً (jazakallah khair)

جَزَاكِ اللّهُ خَيْرً (jazakillah khair)

جَزَاكُمُ اللّهُ خَيْرً (jazakumullah khair)

لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ

(laa haula wa laa quwwata illa billah)

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ (laa ilaaha illallah)مَاشَآءَاللّهُ (masya Allah)

سُبْحَانَ اللّهُ (subhanallah)

اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ (lafadz takbiran)

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ

(taqabalallahu minna wa minkum)

تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ (taqabal ya kariim)

وَ اِيَّكُمْ (wa iyyakum)

كَيْفَ حَالُكَ؟ (apa kabar?)

عَفْوً جِدًّا (Afwan jiddan)

الْحَمْدُ لِلّهِ بِخَيْر (Alhamdulillah bikhair)شُكْرًا جَزِيلاً (Syukron jazilan)

اللّهُ مَعَكُم (Allahu ma’akum)

مَرْحَبًا يَا رَمَضَانَ

(Selamat datang Ramadhan)أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ. (penutup ceramah)Eid Mubarak |

عَيْد مُبَارَكتَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ وَجْعَلْنَا مِنَ الْعَائِدِين وَالْفَائِزِين كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ

[(Semoga) Allah menerima (amal) dari kami dan kalian, dan menjadikan kita (termasuk) yang kembali (ke fitrah) dan sukses, (dan) setiap saat kalian dalam kebaikan]

Eid Mubarak | عَيْد مُبَارَكتَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ

بِخَيْرٍ

(taqabalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, kullu ‘aamin wa antum bikhair)”(Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan kalian, puasa kami dan kalian, (Semoga) tahun depan kalian dalam (keadaan) baik

صلى الله عليه وسلم

إِنَّكَ لاَ تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ

السلام عليكم

لاحول ولاقوةالإبا لله

بَارَكَ اللّهُ فِيْكَ (barakallahu fiik)

بَارَكَ اللّهُ فِيْكُمْ (barakallahu fiikum)D

(Ayo atuh, kita blajar nulis bahasa arab)

اَيَوْ اَتُوْهْ, قِتَ بلَجَرْ نُوْلِسْ بَهَسَ اَرَابْ

جُذُورُ الكَلِمَةِ

•judzuurul kalimati

Akar kata

سكت – يسكت

•sakata – yaskutu

Diam

بركة

•birkatun

Empang

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

(Assalamu ‘alaikum Wr. Wb )

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

(Wa ‘alaikum salam Wr. Wb )

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

(Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb )

أَعُوْذُ بِا للّهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

(Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan syetan yang terkutuk)

اَهْلاًوَسَهْلاً (selamat datang)

اَللّهُ اَكْبَرُ (Allahu Akbar)

اَلْحَمْدُلِلّهِ (Alhamdulillah)

اَللّهُ (Allah)

آمينَ (amin)

اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ (Astaghfirullah)

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ (Bismillahirrahmanirrahim)

بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ

(Do’a untuk Pengantin)

حَلاَلً (halal)

حَرَمً (haram)

اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ

(innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun)

اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ (insya Allah)

جَزَاكَ اللّهُ خَيْرً (jazakallah khair)

جَزَاكِ اللّهُ خَيْرً (jazakillah khair)

جَزَاكُمُ اللّهُ خَيْرً (jazakumullah khair)

لاحول ولاقوةالإبا لله



(laa haula wa laa quwwata illa billah)

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ (laa ilaaha illallah)

مَاشَآءَاللّهُ (masya Allah)

سُبْحَانَ اللّهُ (subhanallah)

اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ (lafadz takbiran)

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ

(taqabalallahu minna wa minkum)

تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ (taqabal ya kariim)

وَإِيَّاكُم (wa iyyakum)

كَيْفَ حَالُكَ؟ (apa kabar?)

عَفْوً جِدًّا (Afwan jiddan)

الْحَمْدُ لِلّهِ بِخَيْر (Alhamdulillah bikhair)

شُكْرًا جَزِيلاً (Syukron jazilan)

اللّهُ مَعَكُم (Allahu ma’akum)

مَرْحَبًا يَا رَمَضَانَ (Selamat datang Ramadhan)

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ

(penutup ceramah)

اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ، اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ .

“Shalat lebih baik dari tidur, shalat lebih baik dari tidur.”

Eid Mubarak | عَيْد مُبَارَك

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ وَجْعَلْنَا مِنَ الْعَائِدِين وَالْفَائِزِين كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ

[(Semoga) Allah menerima (amal) dari kami dan kalian, dan menjadikan kita (termasuk) yang kembali (ke fitrah) dan sukses, (dan) setiap saat kalian dalam kebaikan]

Eid Mubarak | عَيْد مُبَارَك

تَقَبَّلَm اللّهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ

(taqabalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, kullu ‘aamin wa antum bikhair)

“(Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan kalian, puasa kami dan kalian, (Semoga) tahun depan kalian dalam (keadaan) baik.”

بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَاوَأَمُوتُ

“Dengan nama Engkau, ya Allah, aku hidup dan mati (do’a sebelum tidur)”

بَارَكَ اللّهُ فِيْك

“Semoga Allah memberkahi engkau”

بَارَكَ اللّهُ فِيْكُمْ

“Semoga Allah memberkahi kalian”

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

(doa naik kendaraan)

بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَاوَأَمُوتُ

Tradisi Rebo Pungkasan (Rabu Terakhir bulan Safar)


Dalam kitab Al-Jawahir al-Khoms, Syech Kamil Fariduddin as-Syukarjanji dihalaman ke 5, disebutkan pada tiap tahun hari rabu terakhir di bulan Safar, Allah akan menurukan 320.000 bala bencana ke muka bumi. Hari itu akan menjadi hari-hari ang paling sulit diantara hari-hari dalam satu tahun.


Dalam kitab tersebut, disunahkan kita untuk


  1. Mandi tolak balak, dengan niat sebagai berikut :

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِدَفْعِ الْبَلاَءِ لله تَعَالى
(NAWAITUL GHUSLA LIDAF`IL BALAA`I LILLAHI TA`AALAA)



     2. Mendirikan Shalat pada hari tersebut sebanyak 4 rakaat dimana tiap rakaatnya membaca surat alfatihah, dan surat al-kautsar 17 kali, kemudian al-ikhlas 4 kali, surat alfalaq dan an-nass masing-masing satu kali.



Dalam bukunya “Kanzun Najah was-Suraar fi Fadail al-Azmina wasy-Syuhaar“, Syech Abdul Hamid al-Quds, Imam Besar Masjidil Haram mengatakan, “Banyak Awliya Allah yang mempunyai Pengetahuan Spiritual telah menandai bahwa setiap tahun, 320 ribu penderitaan (Baliyyat) jatuh ke bumi pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.” Hari ini dianggap sebagai hari yang sangat berat dibandingkan hari-hari lain sepanjang tahun. Beberapa ulama mengatakan bahwa ayat Alquran, “Yawma Nahsin Mustamir”yakni “Hari berlanjutnya pertanda buruk” merujuk pada hari ini.

Dalam budaya Jawa (kekhalifahan/kerajaan mataram Islam) tradisi rabu terakhir bulan safar ini di akomodir dalam tradisi Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan. Berbagai macam aktivitas islami hadir dalam tradisi rebo wekasan di masyarakat jawa, dari mulai berkumpul untuk tahlilan (zikir bersama), berbagi makanan baik dalam bentuk gunungan maupun selamatan, sampai sholat sunnah lidaf’il balaabersama.


Shalat sunnah memohon ampun dari bala bencana (lidaf’il balaa) jamak dilakukan oleh pengikut Jamiyyah Nahdlatul Ulama di Indonesia dan dunia. Walau dalam khasanah pemikiran NU sendiri shalat ini diterima dengan baik dan memodifikasi/meluruskan ajaran islam-kejawen yang memelencengkannya menjadiSholat Rebo Wekasan. KH.Hasyim Asy’arie pendiri NU juga pernah berfatwa, tidak boleh mengajak atau melakukan sholat Rebo wekasan karena hal itu tidak ada syariatnya. KH.Mustofa Bisri(Gus Mus) berfatwa kalau dikampung-kampung masih ada orang yang menjalankan sholat rebo wekasan, ya niatnya saja yang harus diubah. Jangan niat sholat Rebo wekasan, tapi niat sholat sunat gitu saja, atau niat sholat hajat walau hajatnya minta dijauhkan dari bala’, pokoknya jangan niat sholat Rebo wekasan karena memang nggak ada dasarnya. Dan kepada mereka yang jadi panutan masyarakat harus menjelaskan soal ini.” Shalat sunnah lidaf’il balaa ini tak harus dilakukan di hari rabu terakhir bulan safar, tapi dimana kala ketika kita merasa firasat buruk akan adanya bala bencana.

Di daerah saya (Desa Menduran), rebo wekasan biasanya diramaikan dengan acara selamatan, sholat lidaf’il balaa dan pembagian air + wifiq. Wifiq sendiri merupakan merupakan varian dari rajah yang dibuat khusus dan diriwayatkan oleh para Ahlul Hikmah terdahulu untuk digunakan dan meminta berkah dan keselamatan dari Allah Swt. Wifiq yang beredar di daerah saya berbentuk kurang lebih sebagai berikut:





Wifiq ini berbentuk persegi empat dan lingkaran. Lafazh JIbril, Mikael, Israfil dan Izrail ditulis membentuk kotak yang masing-masing bergaris bawah lebih panjang dari tulisannya. Di dalamnya tertuliskan Allah Lathif bi’ibadihi. Kemudian dilingkari dengan tulisan basmalah dan ayat-ayat salam seperti Salamun Qaulan Min Rabbir Rahim, Salamun ala Nuhin fil’alamin dll. Biasanya ditulis oleh para ulama dan kyai maupun ahli hikmah kemudian direbus bersama air tawar dan didoakan bersama-sama sekalian oleh para warga. Air inilah kemudian yang akan dibagi-bagikan untuk diminum, dimasukkan sumur maupun untuk penggunaan lain.

Dibalik pertentangan penilaian tentang sah tidaknya, benar tidaknya, keliru tidaknya atau batil tidaknya amalan/tradisi ini tidak usah dibahas dan dipertentangkan. Silakan anda kritik dan utarakan pendapat anda tentang kebatilannya, tapi juga persilahkan kami para Nahdliyin dan umat Islam jawa/nusantara melakukan dan melestarikan tradisi ini. Lagipula tradisi ini akan mengingatkan siapa diri kita sebenarnya, seberapa kuatkah kita dibanding sang pencipta seraya memohon ampun kepada-Nya dan betapa bala dan berkah itu adalah kuasa Tuhan. Selain itu tradisi dapat memupuk rasa kebersamaan sewaktu-waktu bila ada bala bencana terjadi dan membudayakan rasa saling berbagi rejeki/sodaqoh.

Make your own Countdown Clocks